Pengalaman Ikut Pentas PAI 2015 (part 1)
- 15.04
- by
Happy New Year 2018 for all of you....
Bagi gue tahun terbaik sejauh ini adalah tahun 2015, ditahun
itu banyak prestasi yang gue dapat dan sebagian dari goals gue di tahun itu
tercapai. Salah satu prestasi yang gue dapet yaitu maju mewakili DKI Jakarta ke
lomba skala Nasional Pentas PAI 2015.
Pentas PAI itu apa sih?
Pentas PAI
(keterampilan dan seni pendidikan agama islam) adalah lomba skala nasional yang
di selenggarakan oleh kementrian agama indonesia Yang akan diikuti oleh seluruh
putra putri indonesia dengan berbagai tingkatan lomba yaitu untuk
SD,SMP,SMA/SMK/MAN.
Beberapa lomba
diantaranya adalah :
- · (MTQ) Musabaqoh Tilawatil Qur’an
- · PIDATO
- · (MHQ) Musabaqoh Hifzhul Qur’an
- · CERDAS CERMAT
- · KALIGRAFI ISLAM
- · NASYID
- · DEBAT
- · KREASI BUSANA MUSLIM
Pentas PAI merupakan wahana kompetisi siswa di bidang
keterapilan dan seni yang dilaksanakan scara berjenjang mulai dari tingkat
sekolah, gugus, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga Nasional. Tujuan
Pentas PAI sendiri adalah untuk menumbuh kembangkan minat, bakat dan seni kreativitas di bidang
keterampilan dan seni PAI juga menanamkan sikap keberanian, kemandirian dan
sportifitas siswa.
Ditahun 2015 yaitu
10-14 Agustus 2015 ,Pentas PAI diselenggarakan untuk yang ke-VII kalinya yang
berlokasi di asrama Haji Embarkasih Kota Bekasi Jawa Barat. Dengan motto “ Sportif Berkompetisi, Raih Prestasi,
Bumikan PAI”
Nah sebelum masuk ketahap nasional gue harus melewati tahap
antar sekolah bahkan gue juga harus lawan beberapa temen-temen sekolah
se-angkatan gue dulu yang berpeluang dalam lomba ini. Tapi... ada satu fact
yang kalian harus tau. Yaitu sebelum gue dipilih, yang harusnya dan udah pasti
maju ketahap nasional adalah kakak kelas gue namanya ka Ega/Mega/Sandra apapun
itu gue manggil dia kak Ega. Jadi sebelumnya ka ega udah maju mewakilin sekolah
dan udah sampe ke tahap provinsi yang ngelawan seluruh daerah di jakarta dan
dia menang. Terus kenapa bukan dia yang
maju? Jawabannya adalah karna kaEga udah lulus dan bukan merupakan siswa
terdaftar lagi. Sedangkan juknis PAI tertulis dengan jelas “lomba ini
diperuntukan bagi “siswa-siswi” di seluruh Indonesia” karna itu mau gak mau
harus diadakan pemilihan ulang oleh dinas. Sayang banget gak sih? Tapi ya gimana
kalo belum rejeki?
Waktu itu sekitar bualan juni/juli gue lupa *piss . gue dipanggil
keruang guru untuk bahas lomba ini. Disana gue diajak diskusi sama guru dan
temen-temen yang bakal jadi lawan gue. Waktu itu ada febri, nila dan gue. Kita
di suruh gambar dengan tema terserah kita atau bebas dan dikumpulin setelah bel
pulang. Pas pulang sekolah gambar kita di bawa keruang kepala sekolah buat
didiskusikan bersama guru-guru busana dan kepala sekolah yang kebetulan juga
guru busana. Satu hal yang harap dari rapat itu adalah semoga mereka cepet
keluar karna ini udah sore, gue laper, gue lelah(sebelumnya gue ada pelajar
olahraga), gue haus, dan gue kangen kasur. Waktu itu Cuma gue doang yang
berharep lulus :’) karna febri dan nila sebenarnya gak mau ikut lomba ini, Cuma
karna gua paksa hahaha soalnya gue gak mau menang gitu aja tanpa ada lawan,
alesanya mereka gak mau ketinggalan pelajaran karna udah kelas 3. Okey itu juga
yang gue pikirin sebenarnya... dan setalah sekian lama akhirnya kita dipanggil
dan mereka bilang kalau gambar gue dan mental gue yang bagus buat di kirim ikut
lomba ini. Gue seneng dan lega dengernya, febri nila lebih seneng dari gue
permisah :’) .dan Itu adalah awalan dari seluruh kegiatan padat merayap gue
beberapa bulan kedepan.
Wah, hebat berarti gambar kamu bagus :) Ditunggu lanjutan ceritanya, ya :)
BalasHapus